Barisan.id, – Anggota Komisi III DPR RI, Gilang Dhielafararez menyayang sikap kepolisian yang menghadapi masa aksi dengan cara represif hingga berdampak ke masyarakat.
Menurut Gilang tindakan represif aparat terhadap demonstran di Semarang dan warga yang tidak terlibat dalam aksi menimbulkan banyak korban termasuk anak-anak yang sedang mengaji.
“Massa yang awalnya berusaha menyampaikan aspirasi secara damai, akhirnya harus berhadapan dengan tindakan represif seperti tembakan gas air mata dan mobil meriam air. Ironisnya, ini terjadi ketika mereka tengah memperjuangkan demokrasi yang sehat dan transparan,” jelasnya. Selasa (27/8/2024).
Politisi dari Fraksi PDI-Perjuangan ini menekankan bahwa aparat seharusnya menjaga agar demokrasi di Indonesia tetap hidup dan berkembang secara damai. Ia juga menyoroti penggunaan gas air mata dalam aksi tersebut yang dinilai merugikan masyarakat.
“Walaupun gas air mata dianggap sebagai senjata nonmematikan, dampaknya sangat merugikan kesehatan manusia, terutama pada anak-anak yang tubuhnya masih rentan. Aparat seharusnya belajar dari kejadian di Kanjuruhan,” pungkasnya.
