Buranga, Barisan.id- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Buton Utara (Butur), kembali menggelar sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif, Sabtu (10/12/2022). Kegiatan kali ini dirangkaikan dengan jalan sehat Pengawas Partisipatif Pemilu Lintas Generasi yang dimeriahkan oleh drum band siswa siswa SMA Negeri 2 Kulisusu.
Munarsiy selaku Kordiv HP2H Bawaslu Butur, menyampaikan memasuki tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024, maka untuk menghasilkan Pemilu yang amanah tentu banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Mantan Ketua Pers Mahasiswa Unhalu ini menambahkan, bahwa Bawaslu Butur secara kelembagaan mempunyai keterbatasan sumber daya manusia yaitu jumlah personil yang sangat terbatas.
Untuk itu, sambung dia partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu sangat diperlukan, kendati sebenarnya oleh negara ada kewenangan pengawasan yang diberikan oleh Bawaslu dalam perkembangannya sesuai Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017.
Lebih lanjut Munarsiy menguraikan, untuk menyonsong Pemilu tahun 2024, berbagai persiapan dari unsur penyelenggara dalam hal ini Bawaslu Butur terus berbenah.
“Seperti halnya kegiatan yang dilakukan dikesempatan kali ini guna dalam rangka peningkatan kapasitas pengawas pemilu demi suksesnya Pemilu yang terlaksana secara Langsung, Umum, Bebas, Rahasia dan Demokratis serta adanya partisipasi publik,” ujarnya.
Kemudian itu, jelas Munarsiy Pemilu yang demokratis dapat mengahasilkan pemimpin yang baik bagi bangsa dan negara.
Ada 3 alasan pentingnya Pengawasan Pemilu Partisipatif. Alasan pertama yakni secara filosofis bahwa dalam demografi, Demokrasi itu bukan hanya sekedar pemerintahan dari rakyat oleh rakyat tapi lebih jauh yaitu dari, oleh dan bersama rakyat.
“Alasan yang kedua yakni Bawaslu secara struktur sudah terbentuk dari pusat sampai Kabupaten/Kota bahkan nanti akan dibentuk Pengawas Pemilu Ad-hock yakni dari tingkat Panwas kecamatan sampai Pengawas TPS. Akan tetapi pengawas sudah pasti tentunya terbatas, maka memang dibutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat dan alasan yang terakhir karena memang secara normatif dan secara aturan partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan,” urainya.
Olehnya itu, kata dia Bawaslu ingin membangun kesamaan persepsi dengan Ormas, OKP dan tokoh masyarakat serta toko pers.
“Kegiatan sosialisasi yang dirangkaikan dengan jalan sehat kali ini bermaksud untuk menambah pengetahuan terkait kepemiluan kepada masyarakat. Kita ingin kualitas pemilu serentak 2024 nanti jauh lebih baik dari proses pemilihan sebelum-sebelumnya,” ungkapnya
Demokrasi sambung dia, harus berkembang sebagai peradaban masa kini. Karena itu, seluruh rangkaian kegiatan kepemiluan harus dijalankan sesuai prosedur, efekti dan maksimal.
“Karena untuk menyukseskan Pemilu serentak di 2024 mendatang, kita membutuhkan kesiapan yang mapan, baik itu di internal pengawas pemilu maupun pengawasan partisipatif yang dilakukan oleh masyarakat,” tutupnya. (Adm)