Barisan.id, Gorontalo – Pemerintah Kota Gorontalo berhasil menekan angka kemiskinan meski diterpa pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal 2020 lalu.
Hal ini disampaikan Walikota Gorontalo, Marten Taha pada rapat koordinasi dan evaluasi bidang ekonomi dan pembangunan triwulan II tahun anggaran 2023 bertempat di Hotel Aston. Selasa (22/8/2023).
Persentase kemiskinan di Kota Gorontalo tahun 2022 sebesar 5.73 persen dan menjadi kemiskinan terendah se-Provinsi Gorontalo.
Marten Taha menyampaikan, pada saat Pandemi Covid-19, angka kemiskinan di Kota Gorontalo tidak naik secara signifikan, atau hanya naik 5.79 persen saja. Sementara, untuk kemiskinan ekstrim pada tahun 2020 lalu sebesar 1.02 persen, namun kini menurun menjadi 0.47 persen.
“Artinya, Pemerintah Kota Gorontalo bisa menekan angka kemiskinan walaupun dalam kondisi pandemi,” kata Marten Taha.
Pihaknya melakukan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem sesuai dengan instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 yang dilaksanakan melalui strategi jaminan sosial, pemberdayaan, dan program lainnya.
Wali Kota dua periode ini menambahkan, implementasi strategi jaminan sosial dilaksanakan dengan mempercepat pembelanjaan bantuan sosial dan jaminan sosial yang berbasis individu, keluarga, dan rumah tangga. Katanya, anggaran jaminan sosial sebesar Rp. 73.427.451.132.
“Sementara, untuk program pemberdayaan, kita memberikan bantuan dan penguatan kepada pelaku usaha mikro kecil untuk menambah jualannya. Anggaran untuk program pemberdayaan sebesar Rp. 8.589.204.224,” jelasnya
Selain itu, kata Marten, pihaknya juga membuat program-program lainnya yang secara langsung dan tidak langsung dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat miskin dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 60.892.275.965.
“Dengan berbagai strategi itu, kita akhirnya bisa menekan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Kota Gorontalo,” Pungkasnya.