Barisan.id, Butur – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indoenesia di awal musim kemarau, tepatnya pada 4-9 Juni 2024.
Cuaca ekstrem tersebut berupa hujan lebat, petir, dan angin kencang yang dapat memicu hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
“Meskipun di sebagian wilayah Indonesia telah memasuki awal musim kemarau namun sebagian wilayah lainnya masih berada di masa peralihan musim di mana kandungan uap air dan labilitas atmosfer masih tinggi yang dapat memicu pertumbuhan awan-awan hujan yang signifikan,” ujar Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto lewat kanal info BMKG. Selasa (4/6/2024).
Guswanto menjelaskan, masih terdapat potensi peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan secara signifikan.
Penyeba Cuaca Ekstrem Musim Kemarau 2024
Menurut Guswanto kondisi peningkatan cuaca ekstrem tersebut di picu oleh beberapa dimanamika atmosfer, anatara lain:
- aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO)
- gelombang ekuatorial Rossby dan juga Kelvin
- adanya pola sirkulasi siklonik,
- potensi pembentukan daerah belokan dan perlambatan angin.
Kombinasi pengaruh fenomena-fenomena tersebut diprakirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang yang dapat berlangsung di sebagian wilayah Indonesia hingga 9 Juni 2024.
Guswanto juga menyampaikan, dalam 24 jam terakhir tercatat adanya intensitas hujan sedang hingga lebat di beberapa wilayah di Indonesia, yakni di wilayah:
- Semarang (104.4 mm)
- Sambas (103.0 mm)
- Sarmi (94.0 mm)
- Ambon (69.9 mm)
- Toli-Toli (61.1 mm)
- Silangit (57.3 mm)
- Tanjung Pinang (50.8 mm).
Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani menambahkan bahwa potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang pada periode 3 – 9 Juni 2024 dapat terjadi di sebagian wilayah Indonesia. berikut wilayahnya:
- Sumatra
- sebagian Jawa bagian barat
- sebagian besar Kalimantan
- sebagian besar Sulawesi
- Maluku Utara
- Maluku
- sebagian besar Papua.
Andri pun menghimbau meminta kepada masyarakat khususnya yang bertempat tinggal di daerah rawan bencana hidrometeorologi agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem meskipun sebagain besar wilayah Indonesia saat ini sudah memasuki musim kemarau.
Dampak Yang Ditimbulkan Cuaca Ekstrem
Dampak yang ditimbulkan dari cuaca ekstrem dapat meliputi:
- banjir
- banjir bandang
- banjir lahar hujan
- tanah longsor
- jalan licin
- pohon tumbang
- berkurangnya jarak pandang
Andri pun meminta masyarakat untuk selalu memperbarui informasi melalui kanal resmi infoBMKG guna memperoleh informasi perubahan cuaca setiap saat dengan resolusi yang lebih tinggi di setiap kecamatan.