Barisan.id, – Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, geram dengan terjadinya penyalahgunaan wewenang keuangan di BUMN PT Indofarma Tbk (Indofarma) yang menyebabkan kerugian negara sebesar Rp436,87 miliar.
“Indofarma didirikan dengan tujuan meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia. Dengan adanya kasus ini, bukannya membantu menyehatkan negara, malah justru membuatnya semakin sakit akibat tata kelola perusahaan yang buruk,” kata Netty. Rabu (16/6/2024).
“Apakah kita serius menangani kesehatan di Indonesia? Mengapa Indofarma bisa salah kelola? Bukankah negara memiliki komisaris di sana yang bertugas mengawasi dan melaporkan? Mengapa kesalahan ini tidak terdeteksi sejak dini?” tanya politisi Fraksi PKS ini.
Selain itu, Netty juga menyoroti perusahaan Indofarma yang telah merugi sejak 2021.
“Sulit dibayangkan jika perusahaan farmasi milik negara, yang memiliki jaringan, laboratorium, apotek, dan lain-lain, bisa rugi dan kalah saing. Terlebih pada tahun 2021, yang masih lekat dengan pandemi Covid-19, di mana kebutuhan akan produk kesehatan meningkat drastis,” ujarnya.
Ia pun mendorong penegak hukum untuk mengusut tuntas pelaku kecurangan di Indofarma.
“Kepolisian dan kejaksaan harus membongkar secara terang benderang siapa oknum yang bermain di Indofarma. Jika perlu, libatkan KPK. BUMN itu dibiayai oleh APBN, jangan biarkan uang hasil keringat rakyat hanya menjadi sarana memperkaya oknum yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya.
