banner Kulbar
BeritaNasional

Peran Penting Generasi Z dan Milenial dalam Menjaga Lingkungan Hidup dan Kehutanan

×

Peran Penting Generasi Z dan Milenial dalam Menjaga Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Share this article
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Barisan.id, – Dirjen Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rasio Ridho Sani, menekankan pentingnya peran generasi Z dan milenial dalam menjaga lingkungan hidup dan kehutanan di Indonesia. Ia mengajak anak muda untuk turut serta dalam memberantas kejahatan pencemaran lingkungan hingga kebakaran hutan yang kian marak terjadi.

“Generasi Z dan milenial harus ikut terlibat dalam menangani kejahatan lingkungan hidup dan kehutanan. Kenapa? Karena mereka akan merasakan dampaknya secara langsung dan akan hidup dalam waktu yang panjang. Jika ini tidak ditangani secara serius, mereka akan menjadi korban,” kata Rasio. Selasa (25/6/2024).

Rasio menjelaskan bahwa dampak kejahatan lingkungan hidup dan kehutanan tidak hanya merusak ekosistem, tetapi juga mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat serta menimbulkan kerugian bagi negara.

Ia juga menilai bahwa kejahatan lingkungan hidup dan kehutanan sering kali terorganisir dan melibatkan kejahatan lainnya, seperti korupsi dan pencucian uang. Oleh karena itu, upaya bersama diperlukan untuk memeranginya, tidak hanya mengandalkan pemerintah tetapi juga melibatkan masyarakat, khususnya anak muda.

“Kita bicara illegal logging, illegal mining, itu bisa ada kaitannya dengan korupsi dan pencucian uang. Ini merupakan kejahatan yang sangat serius dan terorganisir yang harus kita tangani bersama,” tuturnya.

Rasio menjelaskan bahwa generasi Z dan milenial bisa membantu KLHK dengan melaporkan tindak kejahatan lingkungan hidup dan kehutanan di sekitar mereka, serta menyebarkan informasi tersebut ke publik luas.

KLHK telah membentuk tim satgas khusus yang bertugas memantau, melakukan monitoring, serta memberikan tindakan tegas bagi pelaku kejahatan. Rasio mengajak anak muda untuk menyampaikan informasi mengenai pelaku kejahatan melalui media sosial dan pendekatan public disclosure, yang memungkinkan publik mengetahui siapa yang melakukan pelanggaran.

“Mereka (anak muda) juga bisa menyampaikan informasi tentang pelaku kejahatan ini melalui sosmed. Mereka bisa menggunakan pendekatan public disclosure, artinya mereka menyampaikan informasi ke publik bahwa sudah terjadi pelanggaran dan dilakukan oleh siapa. Ini tentu akan kami tindak. Misalnya, terkait pencemaran udara. Banyak kegiatan yang berpotensi melanggar pencemaran udara, kami hentikan,” jelasnya.

Rasio berharap anak muda tidak tinggal diam, melainkan ikut bergerak bersama dalam memerangi kejahatan lingkungan hidup dan kehutanan.

“Karena mereka adalah korban di satu sisi. Namun, mereka punya kekuatan besar bagi bangsa ini untuk melawan kejahatan serius ini, dan mereka punya kemampuan untuk itu,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *