Barisan.id, Gorontalo – Organisasi kemahasiswaan selama ini dianggap cenderung hanya berkutat pada sisi seremonial dan cenderung hanya mengikuti tuntutan program kerja sehingga tidak ada value yang didapatkan.
Dalam waktu dekat mahasiswa di lingkungan Universitas Gorontalo (UG) akan melaksanakan kongres yang peserta seluruh mahasiswa UG. Melalui kongres ini mahasiswa mulai menunjukan kemampuan yang dimilikinya untuk menjadi yang terbaik agar bisa dipilih menjadi presiden bem mahasiswa kedepannya.
melihat kondisi kongres yang akan pelaksanaannya sekedar seremonial semata, Erlin Adam selaku Pj Ketua Bem Fekon UG menilai kongres dalam konteks organisasi harus ada nilai yang didapatkan dan targetnya harus jelas agar menghasilkan pemimpin yang berkualitas.
Menurutnya, paling tidak ada tiga mekanisme yang dapat dikembangkan seorang pemimpin untuk mempersiapkan kelangsungan dan kemajuan organisasi.
Pertama. bagaimana seorang pemimpin bersikap atau bereaksi terhadap kejadian penting dan situasi krisis organisasi.
Kedua. bagaimana seorang pemimpin mampu mengembangkan kapasitas intelektual kelembagaan mahasiswa.
Ketiga. bagaimana seorang pemimpin mampu mempersiapkan proses kaderisasi agar kelangsungan organisasi tidak hanya tergantung pada situasi agar organisasi tidak stagnan
“Bagaimana pemimpin mengalokasikan sumber daya yang ada, melakukan rekrutmen, seorang pemimpin bukan saja menyusun desain dan struktur organisasi, tetapi juga harus mampu mengembangkan organisasi, serta merancang sistem dan prosedur suatu organisasi”, kata Erlin
Erlin juga mengungkapkan, kongres BEM UG bukan hanya agenda seremonial belaka tetapi kongres merupakan agenda konstitusional yang substansial tercantum dalam AD/ART BEM UG yang wajib dilaksanakan untuk menciptakan peradaban BEM UG yang berkemajuan dan berkarakter.
Mengingat kepengurusan bem UG sudah di akhir periode Erlin berharap presiden BEM saat ini tidak melalaikan tugas dan tanggung jawab konstitusi dengan kata lain ia berharap kongres segera dilaksanakan agar proses kaderisasi terus tumbuh di universitas Gorontalo
Lebih lanjut Erlin mengungkapkan, dirinya rindu dengan para senior fekon yang dulu menjadi presiden mahasiswa hingga mampu bertarung tdk hanya di level provinsi tetapi bahkan di pertarungan lembaga presiden mahasiswa tingkat nasional.
Dirinya ingin kader-kader FEKON yang mampu tampil perkasa di hadapan mahasiswa lainnya, ketimbang menjadi penonton dan penyumbang suara pada setiap kontestasi bergulir, apalagi sebagai embrio dari lahirnya UG.
“harusnya mahasiswa FEKON menjadi contoh teladan untuk menjalankan proses kaderisasi atas kematangan organisasi yang dimiliki,” Ujarnya.
Erlin juga menjelaskan bahwa semua mahasiswa memiliki hak untuk mengkonsolidasikan diri dan berhak mencalonkan diri untuk dipilih. Untuk Bem Fekon kami sudah mempersiapkan kader terbaik untuk bertarung di kanca pada pemilihan Presiden Bem Universitas.
Ia juga berkomitmen untuk mengembalikan lagi kejayaan Bem Fekon, melahirkan kader-kader terbaik yang berkualitas dan mampu bersaing Fakultas lainnya.