Barisan.id, – Anggota DPR RI, Sukamta, mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam terhadap krisis kemanusiaan yang terus terjadi di Palestina, setahun setelah serangan besar-besaran yang dilancarkan Israel.
Konflik tersebut telah memakan banyak korban, terutama warga sipil, serta merusak infrastruktur penting di Gaza, yang memperburuk kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut.
“Setahun telah berlalu, namun penderitaan rakyat Palestina belum berakhir. Lebih dari 60.000 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, telah menjadi korban kebiadaban yang tak berperikemanusiaan. Penghancuran rumah sakit, sekolah, dan fasilitas publik lainnya adalah pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan harus dipertanggungjawabkan,” ujar Sukamta. Pernyataan ini merujuk pada data dari UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA, 2024).
Sukamta juga menekankan, tindakan Israel melanggar hukum internasional dan harus diinvestigasi oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) sebagai dugaan kejahatan perang. Organisasi hak asasi manusia internasional seperti Amnesty International dan Human Rights Watch juga telah mengutuk serangan terhadap warga sipil serta infrastruktur di Gaza.
Politisi dari Fraksi PKS ini menyambut baik meningkatnya dukungan global terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.
“Dalam setahun terakhir, kita melihat perubahan signifikan dalam opini dunia. Dukungan untuk kemerdekaan Palestina terus tumbuh, terutama di Eropa, yang kini semakin menyadari pentingnya penegakan hak asasi manusia di Palestina,” jelasnya, merujuk pada laporan dari Brookings Institution (2024) dan Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri (ECFR).
Sebagai Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI periode 2019-2024, Sukamta juga mendukung gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) yang menyerukan aksi boikot terhadap Israel, sebagai bentuk solidaritas global terhadap Palestina.
Dalam pernyataannya, Sukamta menyerukan kepada komunitas internasional untuk segera mengambil tindakan konkret guna mengakhiri penderitaan rakyat Palestina.
“Kita tidak bisa hanya diam. Dunia harus bersatu untuk menuntut keadilan dan menghentikan genosida ini. PBB harus memimpin upaya diplomatik yang lebih kuat untuk mencapai perdamaian dan memberikan perlindungan kepada rakyat Palestina,” tegasnya.
Fraksi PKS berkomitmen untuk terus memperjuangkan keadilan bagi Palestina dan mendesak pemerintah Indonesia untuk mengambil peran yang lebih aktif dalam menyelesaikan krisis tersebut.